![]() |
Kuliner Solo - Canva |
Kota Solo, atau yang juga dikenal sebagai Surakarta, merupakan salah satu kota budaya di Indonesia yang kaya akan tradisi, kesenian, dan tentu saja, kuliner. Jika Anda berkesempatan mengunjungi kota ini, jangan lewatkan untuk mencicipi berbagai kuliner legendaris yang sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Dilansir dari kulinerpusaka Solo memiliki deretan makanan khas yang bukan hanya menggugah selera, tapi juga menyimpan cerita sejarah di setiap gigitannya. Dari serabi yang legit hingga selat Solo yang unik, berikut adalah kuliner ikonik yang wajib Anda coba saat berada di Solo.
1. Serabi Notosuman: Kue Tradisional dengan Cita Rasa Otentik
Serabi adalah salah satu kuliner paling terkenal dari Solo. Tidak seperti serabi dari daerah lain yang disajikan dengan kuah, Serabi Solo disajikan kering dan digulung. Teksturnya lembut, wangi santan, dan punya rasa manis alami yang berasal dari gula. Salah satu tempat paling legendaris untuk menikmati serabi ini adalah Serabi Notosuman, yang telah berdiri sejak 1923. Tempat ini begitu populer hingga sering kali pembeli harus antre panjang, terutama saat akhir pekan.
Dengan dua varian rasa — original dan cokelat — serabi ini cocok dijadikan camilan ataupun oleh-oleh khas Solo. Meskipun tampilannya sederhana, kekayaan rasa serabi Notosuman menjadi bukti bahwa makanan tradisional tetap memiliki tempat di hati para pecinta kuliner.
2. Selat Solo: Perpaduan Rasa Timur dan Barat
Jika Anda baru pertama kali mendengar nama "Selat Solo", mungkin Anda akan membayangkan makanan laut. Padahal, selat di sini merupakan adaptasi dari kata “salad”. Kuliner ini merupakan warisan masa kolonial Belanda yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat Solo, hingga menjadi hidangan khas dengan sentuhan lokal.
Selat Solo terdiri dari potongan daging sapi yang dimasak empuk, disajikan bersama kuah segar beraroma cuka dan mustard, lengkap dengan sayuran seperti wortel, buncis, dan kentang. Beberapa tempat juga menambahkan telur pindang dan mayones khas Solo sebagai pelengkap. Salah satu tempat populer untuk mencicipi Selat Solo adalah Warung Selat Mbak Lies di daerah Serengan, yang juga dikenal dengan dekorasinya yang penuh ornamen antik.
3. Nasi Liwet: Sarapan Penuh Cita Rasa
Pagi hari di Solo belum lengkap tanpa menikmati nasi liwet. Hidangan ini terdiri dari nasi gurih yang dimasak dengan santan, disajikan dengan sayur labu siam, telur pindang, suwiran ayam, dan areh (santan kental) yang gurih. Kombinasi rasa gurih dan manis yang seimbang membuat nasi liwet menjadi pilihan sarapan favorit masyarakat Solo.
Salah satu tempat legendaris untuk mencicipi nasi liwet adalah Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, yang telah berdiri sejak tahun 1950-an. Keunikan lainnya adalah cara penyajian di atas daun pisang, yang menambah aroma dan sensasi tradisional.
4. Timlo Solo: Sup Hangat yang Menggugah Selera
Timlo Solo adalah sup khas yang berisi sosis solo (semacam rolade daging), telur pindang, ati ampela ayam, dan bihun, disajikan dengan kuah bening gurih. Hidangan ini sering dijadikan menu makan siang atau malam karena ringan namun mengenyangkan. Anda bisa menemukan timlo di berbagai sudut kota, tapi Timlo Sastro di Pasar Gede adalah salah satu yang paling terkenal.
Dengan rasa yang bersih dan ringan, Timlo Solo cocok bagi siapa pun yang mencari makanan berkuah tanpa rasa berlebihan, namun tetap nikmat.
5. Tengkleng: Kelezatan Tulang Kambing ala Solo
Jika Anda pencinta olahan daging kambing, maka tengkleng adalah menu yang wajib dicoba. Berbeda dengan gulai kambing biasa, tengkleng memiliki kuah yang lebih encer namun kaya rempah. Isinya pun unik — berupa tulang kambing dengan sedikit daging yang melekat.
Kuliner ini lahir dari masa penjajahan, ketika masyarakat kecil tidak mendapatkan bagian daging, sehingga mereka mengolah tulang yang tersisa menjadi masakan yang lezat. Salah satu tempat paling terkenal adalah Tengkleng Bu Edi di sekitar Pasar Klewer. Meskipun hanya berupa warung tenda, kelezatannya tak tertandingi.
6. Sate Buntel: Sate yang Dibungkus Lemak
Sate buntel terbuat dari daging kambing cincang yang dibungkus dengan lemak tipis, lalu dibakar hingga matang. Bentuknya menyerupai sosis besar, berbeda dari sate kambing biasa yang dipotong-potong. Teksturnya lembut dan rasanya sangat gurih, apalagi jika disantap dengan sambal kecap dan nasi hangat.
Sate Buntel Mbok Galak adalah salah satu destinasi kuliner terkenal di Solo yang menyajikan menu ini. Bahkan, Presiden Jokowi disebut-sebut sebagai salah satu penggemarnya.
Menggali Rasa, Menyusuri Warisan
Solo bukan hanya tentang keindahan budaya dan sejarah, tapi juga tentang kenangan rasa yang melekat di setiap hidangan. Kuliner-kuliner di atas bukan hanya makanan, tapi bagian dari identitas dan warisan yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Bagi wisatawan, menjelajahi Solo tanpa mencicipi makanan khasnya tentu terasa kurang lengkap. Dan bagi warga lokal, setiap suapan dari serabi, selat, atau nasi liwet adalah nostalgia masa kecil yang hangat.
Penutup
Dari serabi hingga selat Solo, setiap makanan punya kisah dan keistimewaannya sendiri. Keunikan rasa dan cara penyajian yang khas membuat kuliner Solo tidak pernah kehilangan penggemar. Jadi, saat Anda berkunjung ke Kota Bengawan, luangkan waktu untuk menyusuri jejak-jejak rasa yang tak lekang oleh waktu ini. Karena di Solo, makanan bukan sekadar pengisi perut — tapi juga warisan yang hidup.